Utang Pemerintah dan Kehati-hatian
Thursday, 26 Nov 2020
Jakarta - Setoran pajak 17 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk dalam 1.226 daftar orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes mesti diteliti. Hal ini untuk melihat sejauh mana para konglomerat kakap itu memberikan kontribusi bagi penerimaan negara.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi mengatakan, orang terkaya Indonesia yang masuk dalam daftar Majalah Forbes harus membuktikan bahwa mereka merupakan penyetor pajak tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, laporan Majalah Forbes harus ditindaklanjuti Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak sehingga dapat diketahui sejauh mana ke-17 pengusaha itu patuh terhadap kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
“Dirjen Pajak tidak memiliki kewenangan melihat rekening ke-17 pengusaha tersebut namun bisa diketahui kepatuhannya dalam penyetoran pajak. Kekayaan mereka harus merefleksikan kepatuhan pajak mereka,” ujar Achsanul Qosasi kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Jumat (9/3).
Menurutnya, kekayaan ke-17 pengusaha tersebut tak hanya dihitung berdasarkan banyaknya uang tunai mereka yang terdapat di rekening bank, melainkan juga aset tidak bergerak seperti perusahaan dan saham. Kekayaan tersebut dihitung secara akumulasi.
“Kekayaan mereka dihitung berdasarkan profitabilitas dan pengelolaan aset yang kuat,” tandas politisi Partai Demokrat itu.
Seperti dilansir Majalah Forbes, dari daftar terbaru orang-orang terkaya di dunia yang seluruhnya berjumlah mencapai 1.226 orang, terdapat sebanyak 17 orang Indonesia masuk daftar tersebut.
Menurut majalah itu, orang terkaya di Indonesia adalah R Budi Hartono. Pemilik Grup Djarum, pria berumur 71 tahun ini berada pada urutan ke 146, orang terkaya di dunia, dengan nilai kekayaan 6,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 58,5 triliun.
Posisi kedua ditempati kakak kandung R Budi Hartono sendiri, yaitu Michael Hartono. Sama dengan adiknya, sang kakak memiliki bisnis yang sama, yaitu rokok dan perbankan, dan di satu grup yang sama pula.
Kekayaan Michael tercatat 6,3 miliar dolar AS, menempatkannya di urutan 157 daftar orang kaya Forbes tahun ini. Nama yang lain ada, pebisnis tambang batubara Low Tuck Kwong dengan kekayaan 3,6 miliar dolar AS. Selain itu, pengusaha sawit Martua Sitorus dengan harta sebanyak 3 miliar dolar AS. [Harian Rakyat Merdeka]