blog_img1

Setoran Pajak 17 WNI Terkaya Mesti Dibuka

Jakarta - Setoran pajak 17 warga ne­gara Indonesia (WNI) yang ma­suk dalam 1.226 daftar orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes mesti diteliti. Hal ini un­tuk me­lihat sejauh mana para konglo­merat kakap itu mem­be­rikan kon­tribusi bagi penerimaan negara.  

Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi mengatakan, orang terkaya Indo­nesia yang ma­suk dalam daftar Majalah Forbes harus membukti­kan bahwa me­reka merupakan penyetor pajak tertinggi di Indo­nesia.

Menurutnya, laporan Majalah Forbes harus ditindaklanjuti Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak sehingga dapat diketahui sejauh mana ke-17 pengusaha itu patuh terhadap ke­wajibannya sebagai warga negara yang baik.

“Dirjen Pajak tidak memiliki ke­wenangan melihat rekening ke-17 pengusaha tersebut namun bi­sa diketahui kepatuhannya da­lam penyetoran pajak. Kekayaan me­reka harus merefleksikan ke­pa­tuhan pajak mereka,” ujar Ach­sanul Qosasi kepada Rakyat Mer­deka di Jakarta, Jumat (9/3).

Menurutnya, kekayaan ke-17 pengusaha tersebut tak hanya di­hitung berdasarkan banyaknya uang tunai mereka yang terdapat di rekening bank, melainkan juga aset tidak bergerak seperti peru­sahaan dan saham. Kekayaan ter­sebut dihitung secara akumulasi.

“Kekayaan mereka dihitung ber­­da­sarkan profitabilitas dan pe­ngelolaan aset yang kuat,” tan­das politisi Partai Demokrat itu.

Seperti dilansir Majalah For­bes, dari daftar terbaru orang-orang terkaya di dunia yang se­luruhnya berjumlah mencapai 1.226 orang, terdapat sebanyak 17 orang In­donesia masuk daf­tar tersebut.

Menurut majalah itu, orang ter­kaya di Indonesia adalah R Budi Hartono. Pemilik Grup Djarum, pria berumur 71 tahun ini berada pada urutan ke 146, orang terkaya di dunia, dengan nilai kekayaan 6,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 58,5 triliun.

Posisi kedua ditempati kakak kandung R Budi Hartono sendiri, yaitu Michael Hartono. Sama de­ngan adiknya, sang kakak me­mi­liki bisnis yang sama, yaitu rokok dan perbankan, dan di satu grup yang sama pula.

Kekayaan Michael tercatat 6,3 miliar dolar AS, menempatkan­nya di urutan 157 daftar orang ka­ya Forbes tahun ini. Nama yang lain ada, pebisnis tambang batu­bara Low Tuck Kwong dengan kekayaan 3,6 miliar dolar AS. Se­lain itu, pengusaha sawit Martua Sitorus dengan harta se­banyak 3 miliar dolar AS. [Harian Rakyat Merdeka]