blog_img1

Petinggi BI Diadu Dengan Wadirut Bank Mandiri

JAKARTA, Jaringnews.com - Sebagai lanjutan dari proses fit & propert test deputi Gubernur Bank Indonesia di Komisi XI DPR RI, pagi dan siang nanti Muliaman Hadad yang saat ini masih menjabat deputi Gubernur BI akan diadu dengan Riswinandi, wakil direktur utama Bank Mandiri. Ini akan sedikit berbeda dengan fit & proper test kemarin, yang menghadirkan dua calon yang sama-sama dari BI, yakni Perry Warjiyo dan Ronald Waas.
 
Ini diharapkan akan menghadirkan suasana yang kontras. Muliaman yang berlatarbelakang regulator, akan berhadapan dengan Riswinandi yang berlatarbelakang praktisi perbankan. Kemarin, ketika Perry Warjiyo dan Ronald Waas ‘diadu’ dalam proses fit & proper test tersebut, kontras yang terutama muncul adalah latarbelakang Perry Warjiyo yang lebih menguasai ekonomi makro, sedangkan Ronald Waas lebih menonjol dalam sistem pembayaran yang skopnya lebih mikro.
 
Sejauh ini, menurut Achsanul Qosasi, anggota DPR Komisi XI yang memimpin sidang fit & proper test, dua kandidat yang telah mengikuti proses ini memenuhi kualifikasi. Namun, keputusan tentang siapa kandidat yang akan terpilih, baru diambil pada Rabu malam.
 
Sebagai informasi, Muliaman Hadad saat ini menjabat deputi gubernur BI bidang pengaturan dan penelitian perbankan. Pencalonannya kali ini adalah untuk masa jabatan kedua.

Lahir pada tahun 1960, Muliaman Hadad memperoleh gelar PhD dalam bidang bisnis dan ilmu ekonomi dari Monash University, Australia. Ia mengawali karier sebagai staf umum di kantor Bank Indonesia Mataram tahun 1986. Tahun 2005 ia menjadi direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, sebelum kemudian menjadi deputi Gubernur BI pada 22 Desember 2006.
 
Ada pun Riswinandi,  saat ini menjadi wakil direktur utama Bank Mandiri. Pria kelahiran 1957 ini adalah lulusan Universitas Trisakti dan mengawali karier profesionalnya sebagai bankir di Bank Niaga.
 
Setelah 13 tahun di sini, ia kemudian pernah bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai vice president, kemudian di Bank Danamon sebelum melompat ke Bank Mandiri pada 2003 sebagai komisaris independen. Pada tahun 2005 ia menjadi vice president Bank Mandiri sebelum menjadi wakil direktur utama pada 2010.
 
"Hasil fit & proper test ini sangat penting, sebab ini merupakan bagian dari janji para kandidat sebelum menjabat,” kata Qosasi. Ia juga menegaskan, tiap tiga bulan mereka akan memonitor janji tersebut jika mereka nanti terpilih.

(Ben / Deb)