blog_img1

Beli Kostum Yankees, Ternyata Made in Indonesia

NERACA perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat sejauh ini masih negatif. Kita banyak mengimpor produk dari Amerika Serikat seperti gandum yang menjadi bahan pembuat tepung dan mi instan serta kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu. Sementara ekspor kita mengalami penurunan.
 
Dulu produk Texmaco dari Indonesia sempat mendominasi ekspor tekstil ke Amerika Serikat bahkan sampai ke Kanada. Saat ini Texmaco terpaksa tutup produksi karena krisis dan kebijakan politik pemeritah zaman Presiden Megawati Soekarnoputeri.
 
Saat ini Indonesia bahkan menjadi tempat titip olah produk terkenal dari negara luar sehingga produk tidak bisa punya nilai tambah.
 
Contoh nyata, baseball menjadi salah satu olahraga paling digemari di Amerika Serikat selain basket. Dan klub yang sangat populer salah satunya adalah New York Yankees. Hampir semua produk klub Yankees diburu oleh rakyat New York, baik yang tua maupun muda.
 
Saya mencoba membeli dua potong kaos Yankees di New York. Setelah saya teliti dengan seksama, ternyata pada label tertulis Made in Indonesia. Dan nyatanya, hampir semua kaos atribut Yankees merupakan buatan Indonesia. Ternyata bangsa kita hanya berperan sebagai pembuat, tapi tidak menikmati hasilnya.
 
Brand, hak cipta, merk, hingga pajak penjualan atribut Yankees tersebut tetap menjadi hak pengusaha asal Amerika Serikat. Kita hanya dibayar sekadar upah buruh saja!
 
Ya, kita hanya sebatas tukang jahit. Ini suatu bukti bahwa sebenarnya kita mampu membuat dan memproduksi barang berkelas dunia. Namun kita tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan dan mengelolanya.
 
Ekonomi Negeri Paman Sam saat ini sangat baik. Rakyat dengan mudah mendapat pekerjaan. Jaminan sosial untuk para orangtua juga berjalan baik. Pengangguran mendapat tunjangan dari pemerintah. Infrastruktur industri dan pariwisata juga dibangun dengan baik.
 
Membaiknya ekonomi Amerika Serikat berimbas pada pelemahan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Saya sangat menyayangkan sikap salah satu pejabat Indonesia di bidang ekonomi yang mengatakan bahwa Rupiah melemah hanya karena imbas ekonomi Amerika Serikat sedang membaik, tapi terkait dengan TKI.
 
Suatu pernyataan konyol dan menggelikan. Padahal penyebabnya sangat kompleks. Saya tidak mau membahas soal ini!
 
Hari ini, Minggu, 15 Maret, menjadi hari terkahir saya di New York. Senin saya sudah harus pulang ke Indonesia dengan penerbangan yang sangat melelahkan, 21 jam ditambah transit 3 jam sehingga total penerbangan memakan waktu hingga 24 jam sampai-sampai kaki membengkak.
 
Hari ini saya menyempatkan mengunjungi tempat bersejarah dan wisata di New York yang ternyata tidak mengalami perubahan sejak 3 tahun silam.
 
Sampai ketemu di Madura! Kompetisi sepakbola nasional sudah mau dimulai meski pelaksanaannya masih tergantung BOPI, sebuah organisasi bentukan konflik yang tahu-tahu muncul dan melebihi kewenangan PSSI dalam mengorganisasi pelaksanaan
sepakbola nasional. Salam Settong Dhere…!!! (*/rr)
 

Sumber: http://korankabar.com/beli-kostum-yankees-ternyata-made-in-indonesia/ (Adi)