blog_img1

Meninjau Pusat Kendali Keuangan Dunia

AQ: Bagi saya, Amerika Serikat adalah tempat belajar yang baik, walaupun ada beberapa hal yang tidak perlu kita tiru, karena sistem keuangan kita belum dikenal luas oleh rakyat.
 
Catatan Perjalanan Ke Negeri Paman Sam

 
Guna menyempurnakan kunjungan ke Negeri Paman Sam, saya sengaja menemui teman yang bekerja di New York Stock Exchange (NYSE).Dia adalah Marc H. Iyeki, warga AS keturunan Jepang yang bekerja sebagai Managing Director NYSE di Wall Street.Saya kenal dia saat ada kunjungan ke Jepang mendampingi Pak SBY di tahun 2012 dan selama ini masih sering berkomunikasi guna tukar informasi tentang posisi keuangan dunia, terutama kawasan Asia Pacific.
 
Ya.. New York adalah pusat keuangan dunia. Keberadaan NYSE seperti mematenkan daya tarik segala bentuk transaksi keuangan. Daya tarik itu begitu besar sehingga dapat memengaruhi kondisi keuangan negara lain. Di dalam gedung NYSE, semua orang terkesan egois dan berjalan menunduk yang cepat. Seolah risiko kerugian dan keuntungan ada di depan mata. Tidak ada satupun yang bercanda tawa, semuanya sibuk memelototi layar kaca dengan komputer dan handphone di tangan.
 
Semua menengadah ke layar kaca yang berderet berisikan tentang transaksi keuangan dunia. Wajah terlihat serius sambil meneriakkan angka dan menjawab penawaran dengan secepat kilat. Inilah kondisi NYSE setiap hari. Saya juga sempat menyaksikan penutupan sore yang ditandai dengan ‘Closing Bell’, dan semua bertepuk tangan seolah menunjukkan kesuksesan hari ini.
 
Dari NYSE menyebar ke BEJ, Nasdag, Hang Seng, Tokyo sampai ke Eropa, semua terpengaruh oleh NYSE. Di New York juga ada ‘Federal Reserve’ yang biasa disebut ‘The Fed’. Berjarak 100 meter dari gedung NYSE, berlokasi di Broadway.
 
Disinilah kebijakan moneter dikendalikan. Hampir semua negara mengacu pada The Fed. Kenaikan dan penurunan suku bunga berkiblat disini, termasuk Indonesia. 
 
Amerika memang menjadi pusat keuangan dunia. Kendali ini masih kuat sampai sekarang karena sejarah keuangan dunia memang berasal dari Broadway. Bagi saya, Amerika Serikat adalah tempat belajar yang baik, walaupun ada beberapa hal yang tidak perlu kita tiru, karena sistem keuangan kita belum dikenal luas oleh rakyat.
 
Inia sering mengampanyekan ‘Financial Inclusion’, yaitu suatu program literasi keuangan agar rakyat Indonesia tidak mudah tertipu oleh instrumen-instrumen keuangan bodong yang memberikan imbal jasa yang tinggi.
 
Semoga kita semakin baik..
 
Salam Settong Dhere. (*)
 

Sumber:http://korankabar.com/meninjau-pusat-kendali-keuangan-dunia/ (Adi)