blog_img1

Jangan Beli Kucing dalam Karung

PAMEKASAN-Jika ada yang dicoret, sewajarnya langsung mencari penggantinya. Namun itu belum juga dilakukan manajemen Persepam MaduraUnited (P-MU). Sebab banyak pihak mewarning agar tak tergesa-gesa.

Dikhawatirkan terkesan membeli kucing dalam karung. Sebagaimana diketahui, manajemen P-MU tak memperpanjang kontrak dua penggawanya, yakni Alan Martha dan Sahroji. Itu diputus saat pemain lainnya menikmati libur latihan di sela jeda tandingnya. Namun tiga hari sejak latihan diaktifkan lagi mulai Sabtu (28/4) lalu, belum ada pemain baru yang bergabung.

”Belum ada penggantinya Mas. Namun itu bagi saya bukan problem. Karena kami masih bisa mengoptimalkan pemain yang ada,” tutur Pelatih Kepala P-MU Winedy Purwito. Diceritakan, memang sempat ada kasak-kusuk dan rencana manajemen untuk mendatangkan pemain baru. Tentunya, akan disesuaikan dengan kebutuhan tim. Sehingga jika benar-benar ada tambahan pemain lagi, anggaran yang disiapkan manajemen tak keluar percuma.

Sayangnya, diakui Winedy sepertinya hasrat manajemen P-MU terbentur deadline bursa transfer di PT LI. Tetapi, dalam salah satu item transfer pemain baru di buku Manual Liga Divisi Utama 2011-2012, tim bisa mengganti pemainnya jika yang bersangkutan berhalangan tetap, dan atau sejenisnya. ”Apakah kondisi yang sekarang dialami P-MU pasca dicoretnya Alan Martha dan Sahroji ini masuk dalam kategori pemain yang berhalangan tetap itu. Ini yang harus ditindaklanjuti terlebih dahulu ke PT LI,” tegasnya.

Senada dengan Winedy, Manajer P-MU Achsanul Qosasi juga menegaskan hal yang sama. ”Bursa penambahan (pemain, Red) sudah tutup,” tuturnya melalui telepon genggamnya. Sebenarnya, imbuh AQ –sapaan krab Achsanul Qosasi, kuota pemain tim  P-MU masih banyak. Sesuai aturan PSSI PT LI dan petunjuk buku Manual Liga Divisi Utama 2011-2012, sebuah tim maksimal boleh merekrut 30 pemain. ”Saat ini kita baru diperkuat 23 pemain. Artinya, ada tujuh kursi yang belum terisi. Tapi akan kita lobi PT LI,” tegasnya.

http://www.pamekasan.info/wp-content/uploads/2012/05/Penggawa-P-Mu-Terkini1.jpg"

Sementara itu, sejumlah elemen suporter Laskar Sape Kerap angkat suara terkait agenda penambahan pemain ini. Umumnya, mengingatkan agar manajemen tak terlalu percaya seratus persen ke agen yang menawarkan pemain baru. Sebab dikhawatirkan pemain bersangkutan tidak sesuai dengan kebutuhan tim. ”Contoh kasus adalah proses mendatangkan Alan Martha dan juga Sahroji. Dalam hal ini, kedua pemain belum bisa memberi kontribusi berarti untuk tim kebanggaan masyarakat Madura ini,” terang Sunardi, Taretan Dhibi’ dari Desa Dumajah, Kec Tanah Merah, Bangkalan.

Padahal, sambung pria yang juga kepala di sebuah sekolah dasar negeri ini, kedua pemain dimaksud masih seumur jagung bergabung dengan P-MU. Karena dinilai sudah kalah saing dengan pemain lain, terpaksa keduanya dipulangkan lagi. ”Yang dimaksud beli kucing dalam karung ini sangat pas untuk Alan Martha dan Sahroji,” terang Sunardi. Seharusnya, sarannya, pemain yang dibidik terlebih dahulu dicoba dalam sesi latihan game. Minimal latihan bersama pemain P-MU lainnya.

”Minimal tiga hari saya rasa sudah cukup. Kalau pelatih menilai cocok, langsung direkrut. Jika tidak, kembalikan lagi. Kalau begini, paling-paling manajemen cukup mengganti uang bensin,” tuturnya (radar)

Foto: BERDOA: Penggawa Laskar Sape Kerap bermunajat sebelum masuk lapangan SGB pada tanding lawan Perssin Sinjai (10/4)