blog_img1

Evandro Sendirian, Marcel Individualistis

Kesalahan rekrutmen pemain baru bukan satu-satunya hal yang membuat laju prestasi Persepam Madura United (P-MU) terhambat. Ada faktor lain yang dinilai turut memperparahnya. Apa saja? TARGET tinggi butuh kerja keras. Dan itu sudah tak bisa ditawar-tawar lagi. Tak heran, untuk mewujudkan ambisi promosi ke kasta kompetisi tertinggi di musim berikutnya, manajemen tim berjuluk Laskar Sape Kerap belanja pemain yang dinilai terbaik sesuai dengan posisinya.

Bahkan di paro perjalanan kompetisi, berdasar hasil evaluasi, ada delapan pemain yang dinilai tak sesuai dengan ekspektasi pengurus. Sehingga dengan berat hati akhirnya dicoret alias diputus kontrak. Untuk mengisi jatah pemain, didatangkan tujuh amunisi baru. Namun sejumlah pihak menilai mayoritas di antara pemain baru tersebut tak lebih bagus dari stok yang ada. Sehingga kerap duduk manis di bangku cadangan.

Itu sudah diketahui banyak pihak di internal pengurus P-MU. Utamanya di kalangan tim pelatih. Sepertinya, allenatore P-MU yang dikomando Winedy Purwito selalu berupaya untuk memaksimalkan kemampuan stok pemain yang ada. Tak heran, saat pemain yang kerap dipasang sebagai  starting line up mengalami ce dera atau juga mengalami larangan bertanding, kemampuan pelapisnya terasa jomplang.Yunus, salah satu gila bola (gibol) dari Kec Kwanyar, Kab a title="See also Disokong IKAMA, IKAJATIM, dan PANJAWI"

Bangkalan menegaskan, dari sejumlah pemain rekrutan baru, Issac Djober diakui sempat mencuri perhatian suporter bola Madura.

Seperti terlihat saat di-mainkan di SGB (Stadion Gelora Bangkalan) saat menjamu Perssin Sinjai. Gaya permainannya yang tak kenal menyerah menguber bola dinilai sangat cocok dengan karakter tim Madura. ”Issac bagus,  bongol.  Skill mumpuni. Tapi dua kartu merah dalam dua pertandingan sangat merugikan tim secara keseluruhan. Dan itu menunjukkan ada yang salah di sisi emosional dia. Karena menurut saya, pemain sebagus apa pun tapi sering merugikan tim, dia gak layak untuk diperta hankan,” tegas pria yang diakui sebagai koordinator forum Korwil a title="See also Sape Kerap Lumat Macan Sangar" K-Conk Mania Bangkalan ini.

Pemain rekrutmen baru yang disorot tajam adalah Alan Martha. Diakui, pembelian eks pemain Persija Jakarta ISL tersebut sebuah kesalahan besar dari manajemen P-MU. Sebab postur tubuhnya terlalu kecil. Sehingga sangat ringkih dalam perebutan bola. ”Dan hingga saat ini, speednya sama sekali belum dipertontonkan,” kritiknya. Diakui Yunus, Alan Martha memang eks Timnas U-19 dan pernah tergabung di Tim SAD Indonesia yang berlatih di Uruguay selama dua periode. ”Tapi ini Madura. Kami  gak butuh pemain bermerek, terkenal atau apa. Kami hanya butuh pemain yang loyal terhadap tim, main secara tim dan tim menang,” sergahnya.

Atau, imbuhnya, janganjangan Achsanul Qosasi (AQ) selaku manajer P-MU hanya bertujuan untuk menarik penonton sebanyak-banyaknya ke stadion. Sehingga sedikit lupa dengan tujuan utama dalam sebuah pertandingan, menang. ”Kalau  pengin banyak penonton, kenapa tidak ngontrak Chico Jerico, Anjasmara, atau Sahrul Gunawan aja sekalian. Suruh mereka berakting.”Dalam pemikiran Yunus, tim yang tangguh, dengan sendirinya akan mengundang penonton berdatangan. Sehingga kurang penting mendatangkan pemain bermerek, tapi  skill sudah habis.

Selain faktor tersebut, secara teknis Yunus juga menyorot kinerja lini tengah P-MU yang selama ini dikoordinasi Evandro Antonio Bevilaqua. Pemain Brazil tersebut memang memiliki kualitas skill individu di atas rata-rata. Namun selama ini kurang ditopang kinerja apik pemain tengah lainnya. Baik gelandang bertahan maupun gelandang kanan dan kiri. Kondisi tersebut diperparah barisan lini depan P-MU yang selama ini selalu menurunkan Martial ”Marcel” Poungoue N.Z. sebagai goal getter. Meski penguasaan bola pemain asli Kamerun yang selalu mengenakan kostum bernomor punggung 10 ini sangat bagus, namun dia dinilai terlalu individualistis.

Bahkan, cenderung kurang percaya pada rekan duetnya di lini depan. ”Sebenarnya pelatih P-MU masih harus membenahi lini tengah dan depannya. Utamanya meracik komposisi terbaik dari stok pemain yang ada. Atau kalau memang sudah mentok, mending belanja pemain baru lagi yang secara kualitas teknis lebih bisa menopang kinerja tim,” tegas Yunus panjang lebar. (edi kurniadi-bersambung-radar)

Foto: JAGO GOCEK: Striker P-MU Martial ”Marcel” Poungoue N.Z. (kiri) kerap berlama-lama dengan bola, meski dua hingga tiga pemain belakang lawan mengepungnya. Aksi Marcel ketika menerobos pertahanan PS Barito Putra di laga yang dilangsungkan di SGB (11/3).