blog_img1

Tak Sesuai Kebutuhan Tim

Masyarakat bola Madura telanjur jatuh cinta ke tim Persepam Madura United (P-MU). Tak heran, ketika permainan satu-satunya tim sepak bola profesional di Madura yang tengah berkiprah di kancah Divisi Utama ini kurang meyakinkan, mereka turut berteriak.
-EDI KURNIADI, Madura-

TOREHAN 20 poin dari 14 kali laganya, dinilai bukan hasil maksimal yang bisa dibukukan Persepam Madura United (P-MU). Sebab, banyak kesempatan menambah pundi-pundi poin yang ternyata terbuang percuma. Meski saat ini tim kebanggaan masyarakat Madura ini bertengger di peringkat keempat, namun posisinya rawan tergusur tim lain. Utamanya dari duo Papua. PSBS Biak dan Perseru Serui.

Ini, dinilai banyak pihak rentetan musabab dari kebijakan manajemen P-MU sendiri. Utamanya terkait rekrutmen pemain baru yang diakui banyak tak sesuai kebutuhan tim. Sehingga, kurang memberi kontribusi positif terhadap soliditas tim berjuluk Laskar Sape Kerap. Sebagaimana diketaui, usai mencoret delapan pemain di penghujung putaran I, manajemen P-MU mendatangkan sejumlah penggawa baru.

Gelombang pertama, kedatangan penjaga gawang Firmansyah. Kemudian disusul empat pemain lainnya, yakni gelandang kiri Issac Djober, gelandang kanan Sahroji, striker M. Husein, dan bek kanan Fadli Haris. Tak berselang lama, kembali datang bek kanan Barkah Cristian Hadi. Yang terakhir, kedatangan striker Alan Martha. Dengan tambahan enam amunisi baru tersebut, seharusnya P-MU bisa tampil lebih garang.

Namun yang terjadi sepertinya tak ada perubahan berarti. Sebab dari lima kali laga selama putaran kedua ini, tim besutan Pelatih Kepala Winedy Purwito ini hanya memungut tujuh poin. Yakni dua kali menang, sekali seri, dan dua kali kalah. Dua kemenangan sama-sama dipetik saat Mohammadou Tassiou Bako dkk bermain di hadapan publik Madura, tepatnya di Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Sementara dari tiga kali lawatan ke kandang lawan, P-MU hanya bisa membawa pulang satu poin.

Itu, hasil imbang 0-0 lawan Persekam Metro FC Kab Malang di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang. Sedang dua kali kekalahan yang diderita P-MU, masing-masing dari PS Barito Putra Banjarmasin dan PSBK Kota Blitar. Di kandang Barito yang berjuluk Laskar Antasari, P-MU menyerah 0-3. Saat menjajal Gelora Soeprijadi di Kota Blitar, P-MU dipermalukan tuan rumah berjuluk Laskar PETA dengan skor 0-2. ”Kalau saya amati, mungkin hanya Issac Djober yang pantas masuk tim P-MU. Lainnya layak dicoret,” ujar Sunardi, gibol dari Desa Dumajah, Kec Tanah Merah, Bangkalan.

Sekalipun emosinya masih meledak-ledak, namun tipe permainan Issac Djober diakui pria yang juga seorang kepala sekolah ini cocok dengan karakter Madura. ”Termasuk sesuai dengan tipe yang disukai Winedy Purwito, bongol.” Untuk penjaga gawang Firmansyah dan
bek kanan Barkah Cristian Hadi, dinilainya layak dilebeli cukup. Sementara yang lain harus direlokasi. ”Kalau misal masih ada peluang menambah pemain baru, saya sarankan merekrut pemain bola dari Indonesia timur. Semisal dari Papua. Sebab tipe permainannya mayoritas adalah fighter,” pungkasnya. (radar)

span id="IL_AD10" class="IL_AD">TERBAIK: Di antara pemain baru yang didatangkan manajemen P-MU pada putaran kedua Divisi Utama ini, Issac Djober (depan) dinilai paling sesuai dengan karater tim berjuluk Laskar Sape Kerap.