blog_img1

Achsanul Qosasi Mengabdi 30 Tahun Sebagai Profesional Keuangan

AKURAT.CO, Achsanul Qosasi menjadi salah satu calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang kini kembali lolos seleksi dan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI. Meski berstatus sebagai petahana, namun banyak juga pihak yang meragukan kapasitasnya di sektor keuangan.

Kepada AKURAT.CO, Achsanul bercerita bahwa dirinya cukup lama bergelut di sektor keuangan. Bahkan pendidikannya pun berlatarbelakang ilmu ekonomi. Dirinya merupakan Sarjana Ekonomi di Universitas Pancasila, lalu melanjutkan pendidikan masternya di Jose Rizal University, Manila, Filipina.

Selepas kuliah, dirinya meniti karir profesionalnya di sektor keuangan mulai dari staf hingga kemudian menjadi salah satu direktur di bank swasta nasional. Pria kelahiran Sumenep, 10 Januari 1966 tersebut juga tercatat sebagai Presiden Direktur PT Garuda Tani Nusantara (Gatara Group) dan Pengurus Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah.

“Saya selalu dikait-kaitkan dengan politik, seolah-olah orang politik itu semuanya saya, orang politik itu tidak boleh berkiprah dimanapun. Mereka tidak tahu, dari 30 tahun pengabdian saya di keuangan, saya hanya 5 tahun di parpol. 20 tahun saya ada di profesiona sebagai bankri. Mas ini nggak dicatat,” ujar Achsanul, Senin (2/9/2019).

Achsanul menuturkan, dirinya bersyukur pernah masuk ke politik dan menjadi anggota Komisi XI DPR RI. Dengan menjadi anggota DPR RI, dirinya merasa semakin sempurna karena menjadi lebih mengetahui bagaimana pengelolaan negara, tata kelola APBN dan lain-lain.

“Jadi sebagai professional di sektor keuangan itu sudah menjalani dari bawah, lalu kemudian masuk ke politik dan berkiprah di Komisi XI DPR, membuat saya semakin sempurna, saling melengkapi” tambahnya.

“Di DPR Komisi XI, saya mengetahui postur anggaran, tata kelola keuangan bagaimana di negara ini mendistribusi keuangan, bagaimana melakukan  persetujuan keuangan, proses persetujuan anggaran saya pelajari. Justru begitu saya auditor sekarang di BPK, mereka  tidak bisa membohongi saya, orang saya juga pelaku, saya ikut menyetujui disitu. Jadi mestinya yang dipilih yang begitu,” lanjutnya.

Sumber: Akurat.co, Senin, 2 September 2019