blog_img1

BUMN Disarankan Tahan Beli Dollar

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tengah mengalami perbaikan. Untuk memaksimalkan perbaikan ini, ada hal lain yang harus dilakukan pemerintah. Ekonom Universitas Sam Ratulangi Agus Tony Poputra mengingatkan agar BUMN menahan diri mencari likuiditas dolar.

"Mencegah BUMN membeli dolar AS di pasar valas dalam rangka pembayaran utang dan transaksi impor," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10/2015).

Menurutnya, Bank Indonesia (BI) perlu menerima hedging atas utang dan transaksi impor BUMN dengan kurs lebih rendah dari kurs pasar.

"Misalnya untuk forward pembelian dolar AS satu bulan diberikan kurs Rp13.800 per USD, kebijakan ini dapat juga menjadi “sinyal” bagi pasar bahwa target kurs Bank Indonesia untuk satu bulan ke depan sebesar angka tersebut sehingga mendorong para spekulan menjual USD mereka," jelasnya.

Untuk mencegah penyalahgunaan kebijakan hedging tersebut, lanjutnya, hedging tersebut perlu didukung dengan bukti-bukti utang yang akan jatuh tempo maupun transaksi impor yang akan dilakukan.

Selain itu, kebijakan ini perlu memasukan sanksi bagi BUMN yang membeli dolar AS di pasar valas untuk maksud yang sama. Dengan kebijakan ini maka potensi penguatan Rupiah terhadap Dolar semakin besar. (okz/tb)