blog_img1

Menteri BUMN Dinilai "Main Api" Kerjasama Dengan Asing

 

Jakarta - Berbagai kalangan menilai Menteri BUMN Rini Soemarno sedang "main api" bersama dengan para petinggi PT Telkom yang baru-baru ini meresmikan Data Center Telin-3 yang berada di Jurong, Singapura.
 
Sebab, proyek kerjasama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Telecommunication Limited (SingTel) membentuk perusahaan patungan untuk menggarap e-goverment ini sama saja menjual data negara yang dapat mengancam ketahanan negara.
 
Manajer Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA), Apung Widadi mengatakan, lagi-lagi Menteri Rini bermain proyek telekomunikasi yang memang diduga dapat mengancam ketahanan negara.
 
"Kenapa proyek itu diluar juga karena alasan agar susah diaudit seperti petral. Kalau didalam negeri BPK bisa mudah audit. Bahaya ini Rini bermain api," kata Apung kepada Harian Terbit, Senin (15/6/2015).
 
Menurutnya, Menteri Rini juga tidak perlu kerjasama untuk pemenuhan data-data perusahaan swasta maupun publik. Sebab, tegasnya, hal itu hanya memunculkan dugaan adanya permainan di pemerintahan. "Ya kalau tiba-tiba meresmikan proyek swasta kan aneh. Saya kok menduga ada permainan ya," tegasnya.
 
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menambahkan, kerjasama bisnis atau ekspansi bisnis PT. Telkom dengan Singtel bukan masalah. Namun, katanya, yang membuat gelisah dan sangat berbahaya adalah core bisnis yang akan digarap e-goverment yang berisi data kependudukan dan pemerintahan. Apalagi data basic akan ditempatkan atau disimpan di Singapura.
 
"Ini modus ini namanya. Kementerian BUMN sedang menjual negara dan bangsa ini. Untuk itu batalkan saja kerjasama yang tidak menguntungkan banget bisnis ini," kata Uchok.
 
Seharusnya, katanya, pemerintah mengelola sendiri data perusahaan-perusahan telekomunikasi swasta/publik agar lebih mudah pengawasannya. "Dikelola sendiri dong. Biar data basic kependudukan dan pemerintah bisa diselamatkan," ujarnya.
 
DPR Panggil Menteri Rini
 
Ketua Komisi VI DPR, Hafisz Tohir mengaku baru saja mendapatkan konfirmasi langsung dari Menteri Rini bahwa kerjasama itu bukan untuk e-government. Sehingga, pihaknya secara tegas menolak kerjasama tersebut karena mengancam ketahanan negara. Maka dari itu, pihaknya akan memanggil Menteri BUMN untuk meminta penjelasan soal hal tersebut.
 
"Saya akan tolak di Komisi VI jika kerjassama tersebut untuk e-government Indonesia karena tidak secure. Maka, Jumat (19/6/2015) kita panggil Menteri Rini terkait PT. Telkom dan BUMN lainnya juga masalah Penyertaan Modal Negara (PMN)," kata Hafisz Tohir.
 
Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mengolah data nasional harus dibawah kendali pemerintah secara penuh. Sehingga, tegasnya, pihaknya akan mengklarifikasi secara langsung masalah ini kepada Menteri Rini. "Itu kerjasama ditunjukan untuk data swasta/publik, tapi nanti kami akan panggil Meneg BUMN ke komisi VI untuk klarifikasi langsung," pungkasnya.
 

Sumber:http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/06/16/32309//25/Menteri-BUMN-Dinilai-Main-Api-Kerjasama-Dengan-Asing (Adi)