blog_img1

Pengamat Pertanian: Ada Permainan dalam Beras Bulog

Bustanul : "Diduga ada praktik pengoplosan ketika penyaluran beras dari Perum Bulog ke pedagang besar..."

Elisa Valenta Sari, CNN Indonesia


Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat pertanian dari Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin menduga ada permain di dalam perdagangan beras seperti yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel soal mafia beras. 
 
"Saat musim paceklik biasanya harga beras naik 10 persen-15 persen masih oke. Tetapi kalau naik 30 persen ada sesuatu yang harus dipecahkan oleh pemerintah," kata Bustanul saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Senin (23/02).

Ilustrasi : Pekerja mengeluarkan karung beras yang akan dijual dalam rangka operasi pasar di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta, Minggu, 22 Februari 2015.
(CNN Indonesia/Safir Makki)
 
Ia menduga ada praktik penyelewengan saat operasi pasar (OP). Diduga ada praktik pengoplosan ketika penyaluran beras dari Perum Bulog ke pedagang besar seperti ke Pasar Induk Cipinang. Namun sejak awal Februari, Perum Bulog mengubah skema penyaluran beras langsung ke masyarakat tanpa melalui pedagang, dampaknya harga beras justru melonjak.
 
"Langsung proses hukum saja. Saya memang belum lihat di lapangan. Namun fenomenanya lebih banyak kekurangan pasokan. Apakah ada yang bermain, pemerintah harus turun tangan," tegasnya.
 
Bustanul menyarankan agar pemerintah tetap menyalurkan beras ke pedagang dengan catatan melalui prosedur ketat agar praktik penyelundupan beras Bulog tidak ada penyimpangan.
 
"Itu menjadi salah satu pemicu. Karena yang diinginkan pedagang itu beras curah, kalau disetop ikut mempengaruhi stok. Saya sarankan beras Bulog tetap disalurkan ke pasar dan pedagang asal syaratnya diperketat," katanya.
Selain dugaan permainan kartel beras, Bustanul mengungkapkan keterlambatan musim panen juga ditengarai sebagai pemicu kenaikan harga beras. Namun ia optimistis harga beras akan kembali normal dalam hitungan minggu kedepan. Ia mengungkapkan stok beras Bulog cukup sehingga tidak perlu impor.
 
"Saya berpikir tidak harus karena dikhawatirkan impor itu justru nanti pada saat musim panen harga gabah terpuruk," kata Bustanul.
 
Bustanul menegaskan, jika pemerintah membuka keran impor beras, maka realisasi impor baru akan terjadi pada bulan Maret hingga Juni 2015. Artinya realisasi impor bertepatan saat musim panen raya. 

Sumber : cnnindonesia.com/ekonomi/20150223150209-92-34160/pengamat-pertanian-ada-permainan-dalam-beras-bulog/